Senin, 07 Januari 2008

B-22 MEREFORMASI MUSLIM DI BAGHDAD

Sebagaimana telah disebutkan dalam buku ini, Syekh Abdul Qadir al Jilani RA tiba di Baghdad ketika kota itu telah dipenuhi kemungkaran dan orang yang sesat. Pada masa itu muncul orang orang sesat yang mengibarkan fitnah bahwa al Quran adalah makhluk. Masa itu merupakan masa yang berat bagi muslim di seluruh penjuru dunia, karena Perang Salib telah dimulai, dimana dunia Nasrani bergabung untuk menghancurkan negeri muslim. Pada saat beliau telah menyelesaikan pendidikan agama dan menjalani 25 tahun latihan ruhani, keadaan di Baghdad sudah jauh bertambah buruk.
Kesesatan dan syirik tersebar luas. Penghormatan terhadap ilmu dan ahl al ilmu telah sirna dari hati masyarakat Baghdad. Sunnah ditinggalkan. Zaman telah membutuhkan seorang reformer (pembaharu) jalan hidup masyarakat dan seorang pembangkit keimanan yang murni. Reformer dan pembangkit ini tiada lain adalah Imam al Awliya Syekh Abdul Qadir al Jilani RA. Beliau memasuki arena zaman kemungkaran dan pertentangan, dan dalam waktu singkat, beliau memulihkan kota Baghdad sebagai pusat pendidikan dan spiritualitas. Peristiwa pencerahan yang mengilhami ceramah pertama Syekh Abdul Qadir al Jilani RA kepada masyarakat Baghdad adalah sebagai berikut ;

KUNJUNGAN SAYYID RASULULLAH SAAW
Pada 16 Syawal 461 H, menjelang tengah hari, Sulthanul Awliay, al Ghauts al A'zham Syekh Abdul Qadir al Jilani RA melihat dalam mimpi beliau Sulthanul Anbiya war Rasul, Sayyid Rasulullah SAW. Nabi bersabda pada beliau, 'Wahai Abdul Qadir, mengapa engkau tidak mengajar dan memberi nasihat pada orang orang, sehingga kau dapat menyelamatkan mereka dari kesesatan ?'.
Beliau berkata, 'Ya Rasulullah SAAW, aku adalah orang non Arab. Apa yang akan kukatakan di depan orang orang yang fasih berbahasa Arab ?.' Nabi bersabda, 'Buka mulutmu'. Beliau meludah 7 kali kedalam mulut Syekh Abdul Qadir al Jilani RA dan kemudian bersabda, 'Ajari dan nasihati mereka dan bawa mereka menuju jalan Allah'.

Tidak ada komentar: