Senin, 07 Januari 2008

B-8 KETAATAN PADA NASIHAT IBUNDA

Setelah mengucapkan selamat tinggal pada ibunya, Abdul Qadir al Jilani bergabung bersama sebuah kafilah yang menuju Baghdad. Pada masa itu, orang bepergian dalam kelompok demi menjaga keselamatan diri. Kafilah al Ghauts al A'zham RA tiba di Hamdan tanpa ditimpa suatu apapun. Setelah meninggalkan Hamdan, mereka melanjutkan perjalanan. Perjalanan membawa mereka ke dalam rimba raya, dimana mereka diserang oleh 60 orang yang sangat kejam, bernama Ahmad Badawi. Para musafir tidak membawa senjata untuk mempertahankan diri terhadap para penyamun dan terpaksa menyerahkan harta kekayaan mereka kepada para penyamun. Usai merampok musafir, para penyamun mengumpulkan seluruh barang jarahan dan mulai membagi bagikannya kepada para anggota kawanan. Ketika hal ini berlangsung, al Ghauts al A'zham RA berdiri dengan sangat tenang diantara para musafir. Tidak ada satupun penyamun yang mendekatinya karena beliau hanya dianggap sebagai seorang belia, hingga kemudian salah seorang dari mereka memutuskan untuk menghampirinya. Dia mendekati Syekh Abdul Qadir al Jilani RA dan menanyainya apakah beliau memiliki barang berharga. Syekh Abdul Qadir al Jilani berkata bahwa dirinya memiliki 40 dinar. Mendengar hal ini, si penyamun menertawakan Abdul Qadir al Jilani muda dan berlalu, karena dia pikir pemuda itu berdusta.
Selang beberapa waktu, seorang penyamun lain menanyai beliau dengan pertanyaan yang sama dan dia mendapat jawaban yang sama. Dia juga mengangggap jawaban al Ghauts al A'zham RA sebagai bualan semata. Ketika para penyamun berkumpul, kedua penyamun tadi mulai mengolok olok pemuda yang berkata bahwa dirinya memiliki harta 40 dinar. Pemimpin mereka, Ahmad Badawi, meminta mereka membawa Abdul Qadir al Jilani kepadanya. Demikianlah, beliau dihadapkan kepada Ahmad Badawi, pemimpin kawanan penyamun, yang kemudian bertanya apakah dia punya barang berharga. Abdul Qadir al Jilani menjawab bahwa dia memiliki uang 40 dinar.
Ahmad Badawi kemudian meminta 40 dinar itu dan Abdul Qadir al Jilani menunjukkan tempat ia menyembunyikannya. Ketika mereka mengoyak jubah Abdul Qadir al Jilani, mereka menemukan 40 dinar yang tersembunyi di bawah lengan baju. Ketika menyaksikan hal itu, Ahmad Badawi dan kawanannya terheran heran. Ahmad Badawi bertanya, 'Wahai anak muda, tidak ada satu pun dari kami yang tahu kamu memiliki uang ini. Engkau tahu kami adalah penyamun, kenapa kau beritahu tempat disembunyikannya uang ini?'.
Pemuda Abdul Qadir al Jilani menjawab, 'Saat saya berangkat untuk menempuh perjalanan ini, saya telah berjanji kepada ibu saya yang telah lanjut usia dan saleh bahwa saya tidak akan pernah berbohong. Bagaimana saya bisa melanggar janji ini hanya karena 60 penyamun ?'. Ketika dia mendengar jawaban ini, Ahmad Badawi sangat malu dan dalam tangisnya, berkata, 'Wahai anak muda, kau sangat taat pada janjimu kepada ibumu. Alangkah hina diriku, bertahun tahun aku telah mengingkari janjiku kepada Sang Khalik, Allah SWT'.
Setelah mengucapkan kata kata ini, sang pemimpin penyamun menjerit dengan pedihnya dan menjatuhkan diri ke kaki Abdul Qadir al Jilani dan memohon ampun atas dosanya. Saat kawanannya melihat hal ini, mereka pun melakukan hal yang sama dan bertaubat dengan tulus. Mereka kemudian mengembalikan semua harta musafir dan mengawal mereka hingga keluar dari hutan itu.
Dikisahkan bahwa taubat para penyamun ini sedemikian ikhlas sehingga mereka dikaruniai walayah, berkat shadaqah al Ghauts al A'zham Syekh Abdul Qadir al Jilani RA. Berkenaan dengan hal ini, Syekh Abdul Qadir al Jilani menyatakan, 'Kejadian tersebut merupakan kali pertama taubat sekelompok pendosa yang terjadi melalui tanganku'.
Terhadap kejadian ini, Sayyid Abdur Rahim bin Muhammad Ismail as Syirazi menulis sebuah puisi dalam bahasa urdu dalam Gulzare Thayyibah, the Pleasant Garden (taman nan indah)
Charon pay tum nay kar kay tawajjuh
Abdal banaya ali shan
Ya al Ghauts ajab tumhari shan
Kau lemparkan pandang ruhani pada para pejabat
Kau bawa mereka ke ranah wilayah
Wahai, Sang Ghauts Agung, amat menakjubkan kau punya derajat

Tidak ada komentar: