Senin, 07 Januari 2008

B-28 BELIAU MEMEGANG TONGKAT SULTHAN

KAKIKU DI ATAS TENGKUK SEMUA WALI
Suatu ketika, saat Syekh Abdul Qadir al Jilani RA memasuki keadaan ruhani, beliau berkata, 'Kakiku ada diatas tengkuk semua awliya Allah'. Saat beliau mengucapkan ini, ada banyak awliya Allah yang hadir di tempat itu. Mereka semua serentak membungkukkan badan.
Syekh Ali bin Haiti RA yang juga hadir di pengajian itu, langsung mendatangi Syekh Abdul Qadir al Jilani RA dan secara lahiriah meletakkan kaki al Ghauts al A'zham RA diatas tengkuknya. Syekh Sayyid Majid RA mengisahkan, 'Ketika beliau mengucapkan kata kata ini, serentak seluruh wali di bumi membungkukkan badan'. Dia juga mengabarkan, 'Ada 300 awliya Allah dan 700 Rijalul Ghaib yang hadir di pengajian itu, dan semuanya menundukkan kepala mematuhi Syekh Abdul Qadir al Jilani RA'.
Syekh Makarim RA menyatakan, 'Pada hari al Ghauts al A'zham RA membuat pernyataan ini, seluruh wali tahu bahwa mulai saat itu panji kesulatanan (wali) telah ditancapkan disisi Syekh Abdul Qadir al Jilani RA. Pada hari itu, semua wali dari timur hingga barat, serentak membungkukkan badan mematuhi pernyataan beliau ini'. Sayyid Syekh Khalifatul Akbar RA berkisah, 'Aku melihat Rasul SAW tercinta dalam mimpiku dan aku bertanya pada beliau tentang pernyataan al Ghauts al A'zham RA, 'Kakiku ada di tengkuk semua awliya Allalh'. Nabi SAW menjawab, 'Abdul Qadir telah mengatakan hal sebenarnya dan mengapa dia tidak boleh mengatakan hal itu, sedangkan dia adalah sang Quthb, dan aku adalah pelindungnya'.

SULTHANUL HINDI KHWAJA MU'INUDDIN CHISTIY
Ketika Syekh Abdul Qadir al Jilani RA berkata, 'Kakiku ada di atas tengkuk semua awliya Allah'. Syekh Khwaja Mu'inuddin Chysti al Hasani as Sanjari al Ajmeri RA masih dalam usia mudanya. Dia sedang tengelam dalam zikir kepada Allah di sebuah gunung di Khurasan. Ketika Syekh Abdul Qadir al Jilani RA mengucapkan kata kata ini, Khwaja Mu'inuddin Chystie RA dapat mendengarnya dan membungkukan badan sambil berkata, '(Bukan hanya itu), bahkan kaki anda ada di atas mata kepalaku'. Berkat sikap merendahkan diri ini, Khwaja Mu'inuddin Chystie RA kemudian menjadi Sultan para Wali di India dan dikenal sebagai Sulthanul Hind.

MUFTI AL A'ZHAM HINDI RA
Mufti al A'zham Hindi, Mawlanan Mushtafa Raza al Qadiri RA, putra Imam Ahmad Raza al Qadiri RA berkata di salah satu Manqabat beliau yang ditulis dalam maksud memuji al Ghauts al A'zham RA sebagai berikut :
Ye Dil Ye Jigar He Ye Ankhe Ye Sar He
Jantung, hati, mata dan kepalaku, semua ada di sini
Jaha Chaho Rakhlo Qodam Ghauts al A'zham
Wahai Ghauts !, kau boleh letakkan kaki penuh berkahmu dimanapun kau suka
Dua baris sajak Mufti al A'zham RA ini menunjukkan, bahkan meskipun dia belum lahir pada saat al Ghauts al A'zham RA membuat pernyataan ini, namun setelah dilahirkan di dunia fisik ini, dia menyatakan ketundukannya pada al Ghauts al A'zham RA dengan mematuhi dan mengakui kebenaran pernyataan al Ghauts al A'zham RA. Hal ini, serta kecintaannya yang luar bisaa kepada Syekh Abdul Qadir al Jilani RA membuat dia memperoleh status Ghauts al Waqt yang artinya adalah Sang Ghauts Zaman.

IMAM AHMAD BIN HAMBAL RA
Syekh Sayyid Baqa RA, menceritakan kisah ketika dia menemani Syekh Abdul Qadir al Jilani RA berziarah ke makam Imam Ahmad bin Hambal RA. Dia berkata, 'Aku melihat makam Syekh Imam Ahmad bin Hambal RA terkuak dan kusaksikan beliau keluar dari makamnya. Beliau memeluk Syekh Abdul Qadir al Jilani RA dan berkata, 'Bahkan akupun mengikutimu dalam thariqah'.

Tidak ada komentar: